ADVERTISEMENT
Saturday | January 23, 2021
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • REDAKSI
  • SITIMANG GRUP
  • TENTANG KAMI
Mengabarkan & Terpercaya
Advertisement
  • ADVERTORIAL
  • SELOKO
    • BATANGHARI
    • BUNGO
    • KERINCI
    • KOTA JAMBI
    • MERANGIN
    • MUARO JAMBI
    • SAROLANGUN
    • SUNGAI PENUH
    • TANJABBAR
    • TANJABTIM
    • TEBO
  • METROPOLIS
  • INTERNASIONAL
  • HIBURAN
  • OPINI
  • RAGAM
  • RELIGI
No Result
View All Result
  • ADVERTORIAL
  • SELOKO
    • BATANGHARI
    • BUNGO
    • KERINCI
    • KOTA JAMBI
    • MERANGIN
    • MUARO JAMBI
    • SAROLANGUN
    • SUNGAI PENUH
    • TANJABBAR
    • TANJABTIM
    • TEBO
  • METROPOLIS
  • INTERNASIONAL
  • HIBURAN
  • OPINI
  • RAGAM
  • RELIGI
No Result
View All Result
Mengabarkan & Terpercaya
No Result
View All Result
ADVERTORIAL SELOKO METROPOLIS INTERNASIONAL HIBURAN OPINI RAGAM RELIGI

Kisah Para Sahabat Nabi: Fairuz Ad Dailami yang Memberangus Nabi Palsu

by GUN
16/05/2020
in RELIGI
3 min read
0
20
VIEWS
ShareTweetSend
NANACAKEPREMIUM NANACAKEPREMIUM NANACAKEPREMIUM

Jambi, Sitimang.com – Fairuz Ad Dailami radhiyallahu ‘anhu adalaj salah seorangn sahabat nabi yang berasal dari negeri Yaman.

Fairuz Ad Dailamy merupakan putra dari saudara perempuan Najasy Al Himyari. Terkadang beliau dipanggil dengan Ibnu Ad Dailamiy. Ayahnya berasal dari keturunan Persia sedang ibu berasal dari bangsa Arab. Beliau dari qobilah Himyar Yaman sehingga beliau terkenal dengan Al Himyari, dinisbahkan kepada tempat beliau tinggal.

Kisah keislamannya

Suatu ketika, Fairuz datang kepada Rasulullah dan mengatakan; ‘Sesungguhnya Kisra telah menulis surat kepada Baadzan (raja Yaman, red) yang berbunyi, “Sesungguhnya di negerimu ada seseorang yang mengaku-aku kenabian, maka tangkap dan bawalah ia kepadaku.” Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab: “Sesungguhnya Rabbku telah murka kepada tuanmu (kisra) maka Ia pun mematikannya”. Maka Fairuz pun pulang ke negerinya dan mendengar kabar kematian Kisra. Maka ia pun masuk Islam dan menjadi baik keislamannya. Raja Yaman (Baadzan) pun melepaskan diri dari kekuasaan imperialis Persia dan memilih memeluk Islam bersama dengan rakyat Yaman.

Sesaat setelah kematian Baadzan, muncullah gerakan nabi palsu Al Aswad Al Ansy. Ia merebut kekuasaan negeri Yaman dari putra Baadzan dan membunuhnya. Selain banyak berbuat zalim, ia pun mengaku-ngaku mendapatkan kenabian dan menggunakan praktik perdukunan serta kecurangan demi melancarkan misi palsunya.

Tak hanya itu, pembunuhan pun ia lakukan terhadap siapa saja yang berani merintanginya. Perlu diketahui bahwa nabi palsu yang mengaku mendapatkan kenabian saat Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam masih hidup adalah ‘Abhalah bin Kaab (Al Aswad Al Insiy), Tsumamah bin Qais (Musailamah Al Kadzdzab), dan Thulaikah bin Al Asady.

Ketika Rasulullah menerima laporan gerakan Aswad Al Ansy, beliau segera mengutus sepuluh orang shahabat untuk membawa surat kepada para shahabat yang dianggap berpengaruh di kawasan Yaman.

Beliau memerintahkan mereka supaya segera bertindak menumpas bencana yang membahayakan Iman dan Islam. Beliau memerintahkan supaya menyingkirkan Aswad Al Ansy dengan cara yang sebaik-baiknya.

Perintah Rasulullah tersebut disambut antusias oleh para sahabat, termasuk Fairuz Ad-Dailamy dan anak buahnya. Bahkan dialah orang yang pertama kali merespon perintah Rasulullah tersebut untuk memberangus para nabi palsu.

Fairuz akhirnya bisa membunuh Al Aswad Al Ansy dengan menyelinap masuk melalui bantuan anak paman beliau. Istri putra Baadzan yang dikawini paksa oleh Al Aswad, dan Qois bin Al Maksyuh. Maka Fairuz lah yang membunuh dan memenggal kepala Al Aswad.

Kematian tersebut terjadi sesaat sebelum Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam meninggal dunia. Beliau mendapat wahyu akan kematian Al Kadzdzab dan mengatakan;

قَتَلَهُ الۡعَبۡدُ الصَّالِحُ فَيۡرُوز الدَّيۡلَمِي

“Telah membunuhnya hamba yang saleh Fairuz Ad Dailamy.”

Dalam riwayat lain,

قَتَلَهُ رَجُلٌ مُبَارَكٌ مِنۡ أَهۡلِ بَيۡتٍ مُبَارَكِينَ

“Yang membunuh Al Aswad Al ‘Insi adalah seorang lelaki yang diberkati yang berasal dari keluarga yang diberkati.”

Kematian Al Aswad Al Ansy ini terjadi sekitar 3 hingga 4 bulan setelah pengakuan kenabian tersebut.

Yang meriwayatkan hadis dari beliau adalah tiga putra beliau, Dhahhak bin Fairuz, Abdullah bin Fairuz seorang shahabat, dan Abu Imran Said bin Fairuz.

Demikian juga Abu Khair Martsad bin Abdillah, Abul Kharras Ar Raiini (beliau adalah Tabiin) dan selain mereka.

ADVERTISEMENT

Kedudukam Fairuz

Umar menulis surat kepada Fairuz Ad Dailamy dalam rangka mengundang beliau pada suatu keperluan. Maka Fairuz pun datang dan meminta izin kepada Umar untuk masuk. Maka Umar pun mengizinkannya.

Tiba-tiba ada seseorang pemuda dari suku Quraisy yang mendesaknya (untuk mendahului beliau masuk, red). Fairuz pun marah dan menampar hidung orang tersebut. Maka, orang tersebut mendahuluinya menemui Umar dengan hidung berdarah. Maka Umar bertanya, “Siapa yang bersamamu?” Maka dijawab Fairuz, sedang beliau berada di pintu masuk. Maka Umar pun mengizinkan beliau untuk masuk. Umar pun bertanya, “Apa yang terjadi wahai Fairuz?” Fairuz mengatakan, “Wahai Amirul mukminin, sesungguhnya aku adalah seorang yang baru mendapatkan kekuasaan, dan engkau menulis surat untukku (memanggilku), sedang engkau tidak memanggilnya. Engkau mengizinkanku untuk masuk sedang engkau belum mengizinkan dia masuk. Maka ia pun ingin masuk sebelumku dengan izinmu untukku.”

Maka Umar mengatakan, “(Apakah ditegakkan) qishash?” Fairuz pun mengatakan, ‘Ya, qishash’. Maka Fairuz pun duduk berdiri di atas lutut beliau siap untuk diqishash.

Ketika si pemuda hendak mengqishashnya, Umar pun mengatakan, ‘Sebentar wahai pemuda, sampai aku kabarkan kepadamu apa yang aku dengar dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan, “Telah terbunuh si zalim Aswad Al Ansy. Telah membunuhnya seorang hamba yang saleh Fairuz Ad Dailamy.” Apakah engkau tetap akan menegakkan (qishash) kepadanya setelah mendengar ini dari Rasulullah.”

Maka sang pemudapun mengatakan, ‘Sungguh aku telah memaafkannya setelah aku mendengarnya dari Rasulullah’. Maka Fairuz pun memberi untuk si pemuda pedang, kuda, dan tiga puluh ribu dari harta beliau sambil mengatakan, ‘Pemberian maafmu tentu akan berpahala wahai saudara Quraisy dan engkau pun akan mendapatkan harta’.

Wafatnya Fairuz Ad Dailami

Beliau meninggal dunia di Negeri Yaman, meski diperdebatkan apakah di masa khalifah Utsman bin Affan ataukah di masa Muawiyah radhiyallahu ‘anhu. Pada tahun 53 hijriyah, dimakamkan di Yaman. Wallahu a’lam.

Sumber: Majalah Tashfiyah

Tags: Fairuz Ad DailamiKisah Para Sahabat NabiRamadhan 2020

Related Posts

Peristiwa Penjemputan Pasien Reaktif, Jubir Gugus Pinta Masyarakat Patuhi Protap Covid-19

01/09/2020

Dua Pasar di Tanjab Barat Mangkrak, Bupati akan Tangani Persoalan Pasar Secara Serius

23/07/2020

KH Ahmad Sirojuddin, Pimpinan Ponpes Al-Jauharen Meninggal Dunia

07/07/2020

Kisah Para Sahabat Nabi: Khalifah Utsman bin Affan yang Memiliki Julukan Dzun Nurrain

21/05/2020

Kisah Para Sahabat Nabi: Khalifah Ali bin Abi Thalib yang Bergelar Karramallahu Wajhah

20/05/2020

Kisah Para Sahabat Nabi: Suhaib ar-Rumi yang Selalu Memberi Makan Orang Miskin

18/05/2020
Next Post

Jambi, Satu-satunya Provinsi yang Nol Korban Jiwa Dari Corona

Update Corona di Indonesia, 16 Mei 2020: Bertambah 529 Orang

Bertambah 10 Orang Lagi & Pasien Corona di Jambi Mencapai 79 Orang

9 Kota Jambi & 1 Muaro Jambi, Pasien Corona Terbaru di Jambi. Ini Identitasnya

Ini Asal Kecamatan 9 Pasien Corona Terbaru Asal Kota Jambi

Discussion about this post

Media Partner

  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • REDAKSI
  • SITIMANG GRUP
  • TENTANG KAMI

© 2020 Sitimang - Jalan HM Yusuf Singedekane, Lorong Purnawira, No 7, RT 21, Telanaipura, Kota Jambi. Kode Pos 36122. Developed by Ara.

No Result
View All Result
  • ADVERTORIAL
  • SELOKO
    • BATANGHARI
    • BUNGO
    • KERINCI
    • KOTA JAMBI
    • MERANGIN
    • MUARO JAMBI
    • SAROLANGUN
    • SUNGAI PENUH
    • TANJABBAR
    • TANJABTIM
    • TEBO
  • METROPOLIS
  • INTERNASIONAL
  • HIBURAN
  • OPINI
  • RAGAM
  • RELIGI

© 2020 Sitimang - Jalan HM Yusuf Singedekane, Lorong Purnawira, No 7, RT 21, Telanaipura, Kota Jambi. Kode Pos 36122. Developed by Ara.