ADVERTISEMENT
Sunday | January 24, 2021
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • REDAKSI
  • SITIMANG GRUP
  • TENTANG KAMI
Mengabarkan & Terpercaya
Advertisement
  • ADVERTORIAL
  • SELOKO
    • BATANGHARI
    • BUNGO
    • KERINCI
    • KOTA JAMBI
    • MERANGIN
    • MUARO JAMBI
    • SAROLANGUN
    • SUNGAI PENUH
    • TANJABBAR
    • TANJABTIM
    • TEBO
  • METROPOLIS
  • INTERNASIONAL
  • HIBURAN
  • OPINI
  • RAGAM
  • RELIGI
No Result
View All Result
  • ADVERTORIAL
  • SELOKO
    • BATANGHARI
    • BUNGO
    • KERINCI
    • KOTA JAMBI
    • MERANGIN
    • MUARO JAMBI
    • SAROLANGUN
    • SUNGAI PENUH
    • TANJABBAR
    • TANJABTIM
    • TEBO
  • METROPOLIS
  • INTERNASIONAL
  • HIBURAN
  • OPINI
  • RAGAM
  • RELIGI
No Result
View All Result
Mengabarkan & Terpercaya
No Result
View All Result
ADVERTORIAL SELOKO METROPOLIS INTERNASIONAL HIBURAN OPINI RAGAM RELIGI

Menjadi Pemilih Loyalis Rasionalis

by PIN
27/10/2020
in OPINI, RAGAM, SELOKO
2 min read
0
1
VIEWS
ShareTweetSend
NANACAKEPREMIUM NANACAKEPREMIUM NANACAKEPREMIUM

Jambi, Sitimang.com – Saya mencoba untuk menggunakan dua istilah di atas; loyalis dan rasionalis. Saya mencoba memadupadankan dua istilah ini dalam konteks Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada). Secara harfiah kata ‘loyalis’ diartikan oleh Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) ‘pengikut atau pendukung (pemerintah dan sebagainya) yang setia, dan ‘rasionalis’ berarti ‘orang yang menganut paham rasionalisme’. Maka, pada konteks Pilkada dapat diartikan secara bahasa sebagai pemilih yang loyal tapi tetap rasional. Seperti apa?

Contoh sederhananya ketika kita belanja di pasar tradisional. Saya sering ‘hunting’ ikan sungai di pasar tradisional. Ada banyak pedagang ikan yang menawarkan jenis ikan yang sama. Saya biasanya tidak membeli ikan pada satu pedagang sebelum saya datangi dua atau tiga pedagang lainnya. Selalu mencari perbandingan agar dapat ikan yang saya inginkan dan berkualitas.

Apa yang perlu diperbandingkan? Kualitas ikannya (segar, besar, kecil, hidup, mati dll), harga, cara membersihkannya, layanan penjualnya, dan lain-lain. Ada beberapa pedagang yang sudah saya kenal. Tapi ketika barometer ini tidak terpenuhi, saya tetap memilih membeli ikan di tempat yang lain. Saya akan loyal terhadap satu pedagang selagi ia mampu memenuhi standar produk yang saya inginkan.

Inilah yang saya rumuskan menjadi loyalis rasionalis. Taat dan setia tapi tidak membunuh rasionalisme. Pertimbangan-pertimbangan rasional harus tetap dipelihara agar loyalitas yang dimiliki tidak ‘membabi buta’. Standar-standar objektivitas masih harus dikedepankan dalam menempatkan loyalitas yang dimiliki.

Loyalis rasionalis ini saya rasa juga akan menghindari fanatisme ‘buta’ dan primordialisme ‘kaku’. Fanatisme dan primordialisme sering kali menghancurkan ‘critical thinking’ seseorang. Nilai-nilai kritis sering terkubur dengan istilah yang paling jamak didengar di tengah masyarakat ‘pokoknya’. ‘Pokoknya’ memilih pasangan calon Si A dan Si B walaupun tanpa kualitas dan prestasi apa pun. ‘Pokoknya’!

Sekali lagi, sesungguhnya tidak ada yang salah dengan fanatisme dan primordialisme selagi ditempatkan pada porsinya yang pas. Maka untuk menentukan takarannya, loyalis rasionalis menjadi tawaran yang baik. Artinya, tatap loyal pada pasangan calon yang dipilih tetapi tidak mengabaikan nilai-nilai rasional dan objektivitas. Harus ada pertimbangan-pertimbangan logis mengapa pilihan jatuh pada pasangan calon tersebut.

Hal ini tentunya juga untuk mendapatkan calon pemimpin yang berkualitas untuk mencapai kesejahteraan rakyat. Ingat, hakikat pemilihan umum itu adalah terpilihnya pemimpin yang berkualitas dan legitimit, serta tercapainya kesejahteraan rakyat dengan percepatan pembangunan di berbagai bidang. Jika para pemilih hanya mengedepankan fanatisme dan primordialisme tanpa sedikit pun memberi ruang pada objectivitas logikanya, dikhawatirkan akan terpilih pemimpin yang ‘abal-abal’.

ADVERTISEMENT

Harus diakui bahwa untuk menjadi loyalis rasionalis ini memerlukan ‘nyali’ besar. Bagaimana mungkin untuk tidak memilih pasangan calon yang berasal dari daerah yang sama, masih ada hubungan keluarga (primordialisme), atau sudah termakan budi selama ini walaupun tahu persis pasangan calon tersebut tidak memenuhi standar kepemimpinan. Di sinilah nilai-nilai nasionalisme itu dimunculkan. Lihatlah kepentingan yang lebih besar. Kepentingan pembangunan daerah dan bangsa ini. Itulah bentuk pengerobanan yang harus dilakukan. Berani untuk tidak memilih keluarga sendiri jika dinilai akan menyengsarakan rakyat di kemudian hari.

Akhirnya, ibarat pedagang ikan di pasar tradisional, para pasangan calon telah menawarkan produk-produk mereka melalui kampanye-kampanye yang dilakukan. Saatnya masyarakat menentukan pilihan. Untuk mendapatkan ‘poduk’ yang diinginkan, jadilah ‘pembeli’ yang loyal dan rasional. Setialah pada pasangan calon yang dipilih dengan tetap mengedepankan nilai-nilai rasionalisme. Jadilah loyalis rasionalis. Semoga.

Penulis: Bahren Nurdin (Akademisi UIN STS Jambi dan Dir. Pusakademia)

Tags: AkademisidosenOpinipolitik

Related Posts

PMI Provinsi Jambi Buka Posko Peduli Gempa Sulawesi Barat

23/01/2021

OKP Tanjab Barat Galang Dana untuk Korban Bencana Kalsel dan Sulbar

23/01/2021

Sri Menanti, Jembatan Asa yang Dibangun PetroChina untuk Masyarakat Betara

23/01/2021

Penyelundupan Benur Jalur Laut Tanjab Timur Digagalkan

22/01/2021

PTM SMA Sederajat Tertunda, Disdik Jambi: Sekolah Masih Banyak Belum Penuhi Syarat

22/01/2021

Bonus Demografi, Jambi Didominasi Generasi X, Milenial dan Z

21/01/2021
Next Post

Hadiahkan Timah Panas, Para Perampok Toko Emas Ditangakap Polisi

Dikunjungi Al Haris Cagub Jambi, Warga Batang Asai Terharu

Al Haris Kunjungi Rumah Kelahiran Makalam, H Kamil dan Kolonel Adbunjani di Batangasai

Persoalan Jalan Disampaikan Masyarakat Air Hitam Sarolangun ke Syafril Nursal

2 Anjing Pelacak dari Bogor Didatangkan untuk Membantu BNNP Jambi Berantas Narkoba

Discussion about this post

Media Partner

  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • REDAKSI
  • SITIMANG GRUP
  • TENTANG KAMI

© 2020 Sitimang - Jalan HM Yusuf Singedekane, Lorong Purnawira, No 7, RT 21, Telanaipura, Kota Jambi. Kode Pos 36122. Developed by Ara.

No Result
View All Result
  • ADVERTORIAL
  • SELOKO
    • BATANGHARI
    • BUNGO
    • KERINCI
    • KOTA JAMBI
    • MERANGIN
    • MUARO JAMBI
    • SAROLANGUN
    • SUNGAI PENUH
    • TANJABBAR
    • TANJABTIM
    • TEBO
  • METROPOLIS
  • INTERNASIONAL
  • HIBURAN
  • OPINI
  • RAGAM
  • RELIGI

© 2020 Sitimang - Jalan HM Yusuf Singedekane, Lorong Purnawira, No 7, RT 21, Telanaipura, Kota Jambi. Kode Pos 36122. Developed by Ara.